Bicara atau Diam adalah pilihan yang sering kita jumpai dalam kehidupan dan seringkali kita bingung untuk menentukan pilihan itu. Ada lima poin dalam hal ini, yaitu:

1. Pertanyaannya sebenarnya bukan ‘mana yang lebih baik’, tetapi ‘mana yang meningkatkan nilai’. Untuk meningkatkan nilai/value kita harus berpikir dengan diam sejenak, karena diam yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan untuk berpikir apa yang akan kita bicarakan nantinya. Berbicaralah yang baik, kalau tidak ada lagi hal baik yang akan dibicarakan, maka diamlah.

2. Bicara itu hanya akan berkualitas jika kita mendengarkan dua kali. Kita diciptakan oleh Tuhan dengan 2 telinga dan 1 mulut, maka kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara.

3. Kita harus bicara bila kita tahu, dan kita harus diam bila kita tidak tahu. Misalnya dalam politik banyak orang-orang berbicara yang akhirnya ia bisa menang dalam pemilihan, namun banyak orang-orang yang kompeten yang memilih untuk diam. Hal ini yang membuat politik dipenuhi orang-orang yang tidak tahu.

4. Diam adalah lebih baik di saat dunia bising. Misalnya, di saat ada isu tentang seseorang, semua orang pasti berkomentar. Jadi lebih baik kita diam.

5. Untuk mengubah sesuatu, kita harus bicara. Diam itu hanya akan menguntungkan kesalahan, ketika ada sesuatu yang salah. Oleh karena itu, kita harus bicara agar bisa berpihak kepada kebenaran.

Mana yang lebih baik: bicara atau diam, tergantung dari situasi dan kondisi yang kita alami pada saat itu.


Oleh: Arvan Pradiansyah

Diposting oleh Rahmawati Blog on Sabtu, 07 Januari 2012
categories: edit post

0 komentar

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Selamat Datang

Selamat datang di Blog Kontemplatif Cendekia, media yang mengajak Anda untuk sejenak merenung dan menjadi lebih bijak dalam melangkah.

Jam dan Tanggal

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Visitors

free counters

About Me

Foto Saya
Rahmawati Blog
Lihat profil lengkapku