1. Pertanyaannya sebenarnya bukan ‘mana yang lebih baik’, tetapi ‘mana yang meningkatkan nilai’. Untuk meningkatkan nilai/value kita harus berpikir dengan diam sejenak, karena diam yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan untuk berpikir apa yang akan kita bicarakan nantinya. Berbicaralah yang baik, kalau tidak ada lagi hal baik yang akan dibicarakan, maka diamlah.
2. Bicara itu hanya akan berkualitas jika kita mendengarkan dua kali. Kita diciptakan oleh Tuhan dengan 2 telinga dan 1 mulut, maka kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara.
3. Kita harus bicara bila kita tahu, dan kita harus diam bila kita tidak tahu. Misalnya dalam politik banyak orang-orang berbicara yang akhirnya ia bisa menang dalam pemilihan, namun banyak orang-orang yang kompeten yang memilih untuk diam. Hal ini yang membuat politik dipenuhi orang-orang yang tidak tahu.
4. Diam adalah lebih baik di saat dunia bising. Misalnya, di saat ada isu tentang seseorang, semua orang pasti berkomentar. Jadi lebih baik kita diam.
5. Untuk mengubah sesuatu, kita harus bicara. Diam itu hanya akan menguntungkan kesalahan, ketika ada sesuatu yang salah. Oleh karena itu, kita harus bicara agar bisa berpihak kepada kebenaran.
Mana yang lebih baik: bicara atau diam, tergantung dari situasi dan kondisi yang kita alami pada saat itu.
Diposting oleh
Rahmawati Blog
on
Sabtu, 07 Januari 2012
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar